Postingan

Proses atau Hasil

Proses atau Hasil ; Banyak orang bilang, “Yang penting prosesnya, Bro ! Bukan hasil.” Pertanyaanya: kalau hasilnya nggak bagus, gimana ? Well, tidak selamanya berorientasi-hasil itu buruk, selama prosesnya masih bisa dibenarkan secara agama (baca: halal) dan tidak melanggar hukum , mengapa tidak? Kesan di masyarakat, orang yang result-oriented itu orang yang suka mengambil jalan pintas, malas, kurang berusaha, dan lain-lain, intinya: konotasinya jelek . Padahal orang-orang yang result-oriented bisa juga jenis manusia yang mengejar ‘kepraktisan’, yaitu bagaimana mendapat sesuatu secara praktis, namun sesuai target . Ini justru butuh kecerdasan/kecerdikan tersendiri. Orang yang berorientasi-hasil akan selalu berpikir, “Bagaimana pun caranya, pokoknya hasilnya harus seperti itu!” Dan jika gagal, orang yang result-oriented akan selalu berpikir, “Ini tidak bisa diterima!” Dampaknya, orang ini akan lebih berisiko mengalami down . Sedangkan orang-orang yang berorientasi-proses, biasanya o

Mendidik Anak Percaya Diri

Mendidik Anak Percaya Diri ; Adakah orang yang sukses di dalam hidupnya tanpa memiliki rasa percaya diri yang kuat?  Kalau jawabannya tidak, maka kalau kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi orang yang sukses, tanamkan sikap percaya diri ini kepada anak, sedini mungkin! Karena menanamkan suatu sikap kepada anak ibarat menanam pohon, membutuhkan sebuah proses, tidak bisa instan. Maka alangkah baiknya ketika kita ingin menanamkan sebuah sikap kepada anak dimulai sejak usia anak tersebut sedini mungkin. Menanamkan sikap percaya diri kepada anak bisa dimulai dari ucapan-ucapan kita sebagai orang tua kepada anak. Ucapkan HANYA kata-kata yang baik saja kepada anak, meskipun ketika kita sedang marah-marahnya akibat kesalahan yang mereka perbuat. Kita harus selalu mencari sisi positif dari setiap kesalahan anak (bukan berarti kita tidak boleh memberikan hukuman kepada anak, tetapi kita selalu menjaga ucapan kita agar tidak menyakiti perasaannya). Boleh jadi, kesalahan anak adalah akibat kes

Pentingnya Bekerjasama

Pentingnya Bekerjasama ; Sebagaimana yang telah kita pelajari di sekolah, atau berdasarkan pengalaman hidup sehari-hari, kita pasti tahu bahwa yang namanya manusia itu tidak dapat hidup sendirian. Karena pada dasarnya memang manusia itu saling bergantung satu sama lain. Manusia adalah makhluk sosial, saling membutuhkan. Maka sangat penting bagi manusia untuk membangun kerjasama yang baik, karena dengan bekerjasama, seseorang akan lebih mudah untuk menyelesaikan sesuatu atau apa pun yang diinginkan. Namun agar bisa bekerjasama dengan baik, dibutuhkan keterampilan atau kecakapan tertentu yang membuat hubungan kerjasama yang terjalin dapat berjalan dengan lancar dan semakin baik. Karena tak jarang hubungan kerjasama itu putus di tengah jalan, atau berakhir secara mengenaskan. Nah, apa saja keterampilan yang dibutuhkan tersebut? Mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain . Di dalam kerjasama, sangat penting untuk mendengar saran, pendapat, atau masukan dari rekan kerja kita. Karena de

Poblem Kehidupan

Problem Kehidupan; Setiap manusia yang masih bernafas pasti memiliki masalah di dalam kehidupannya (mana ada orang yang tidak punya masalah atau problem apa pun?)  Bukankah kita memang dilahirkan ke dunia ini untuk diuji dengan masalah, hambatan, dan rintangan hidup yang akan dihadapi? Karena Tuhan ingin melihat mana manusia yang berhasil, mana yang tidak. Tidakkah kita sadari bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara? Karena sesungguhnya kehidupan setelah di dunia inilah yang akan berlangsung selamanya. Jadi, tempat tinggal manusia yang sesungguhnya bukanlah di dunia ini, melainkan setelah selesai hidupnya di dunia , karena ini akan berlangsung selamanya: apakah tempat kembali kita nantinya adalah kegembiraan atau kesedihan yang abadi. Jadi, ketika seseorang diuji oleh Tuhannya dengan masalah selama hidupnya, tidak perlu menjadi galau, gelisah, stres atau bahkan ingin bunuh diri. Cukup direspon dengan cara yang paling baik, yaitu sabar dan ikhtiar. Jangan lari dari masalah, karena

Mengatasi Depresi dan Putus Asa

  Mengatasi Depresi dan Putus Asa   Ketika sedang dilanda cobaan hidup yang sangat berat, atau kegagalan yang bertubi-tubi... orang bisa mengalami depresi, putus asa, atau minimal stres yang dapat mengganggu fisik maupun psikis -nya. Lalu bagaimana agar kita tidak mengalami hal demikian? 1.       Selalu melihat ke bawah, dan sadari bahwa masih ada orang yang hidupnya jauh lebih sengsara dan menderita Masih banyak orang yang mengalami peristiwa lebih buruk dan jauh lebih menyedihkan, namun mereka lebih tangguh dari kita. Jadi jangan berpikir bahwa kitalah yang paling apes , paling bernasib sial .  Yang menjadikan setiap orang itu ‘berbeda’ meski sama-sama ‘gagal’ adalah bagaimana cara merespon kegagalan tersebut. Respon kita itulah yang jauh lebih penting dari masalah atau ujian hidup yang sedang dihadapi. 2.       Berhenti mengeluh, meratapi nasib, apalagi menangisi takdir yang menimpa Banyak orang yang ingin lari dari kenyataan karena merasa tidak berdaya dan tak tahu h

10 Cara Mengetahui Bakat Anak Sedini Mungkin

  10 Cara Mengetahui Bakat Anak Sedini Mungkin Bakat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang berasal dari dalam dirinya sendiri yang mana bisa diturunkan dari orang tua ataupun memang bakat alami yang dimiliki seseorang. Penting untuk mengetahui bakat anak sejak dini agar dapat mengarahkan sebaik mungkin bakat-bakat tersebut seiring perkembangan dan pertumbuhan anak. Berikut ini cara mengetahui bakat anak sejak dini yang bisa dilakukan oleh orang tua: 1.       Memperhatikan Kebiasaan dan Kesukaan Anak Perhatikan segala aktivitas yang anak lakukan, bisa jadi salah satu diantaranya merupakan bakat atau potensi yang cukup kuat untuk dieksplor lebih lanjut. Mulai dari kebiasaan, kesukaan, hobi, hal yang sering dilakukan, minat dan semuanya perlu anda perhatikan dengan baik. 2.       Membiarkan Anak Mengeksplorasi Kemampuan Yang Dimiliki Jangan menekan dan membatasi kegiatan anak, karena bisa menghalangi anak untuk mengeksplorasi kemampuan yang dimilikinya sehingga nantiny

9 Kecerdasan menurut Howard Gardner

  9 Kecerdasan menurut Howard Gardner Berikut adalah sembilan kecerdasan pada anak dan masing-masing cara untuk mengembangkannya: 1.      Kecerdasan bahasa Meliputi kemampuan mengolah kata, tata bahasa, serta menuangkan informasi dan ide menggunakan tulisan. Cara mengembangkannya adalah dengan bernyanyi, sering mengajak anak mengobrol, dan sering bermain kata. 2.      Kecerdasan logika matematika Kecerdasan ini meliputi kemampuan berpikir logis, memahami sebab akibat, suka teka-teki, serta ketertarikan terhadap angka. Cara mengembangkannya dengan mengenalkan konsep angka dan berhitung sedini mungkin, mengajak anak melakukan permainan strategi, serta melakukan percobaan ilmiah sederhana. 3.      Kecerdasan visual dan spasial Meliputi kemampuan mengenali objek dan bentuk, pola, posisi, mudah membaca peta dan denah, dan mampu berpikir secara kreatif. Cara mengembangkannya dengan mengajak menggambar, membuat karya, membangun dari balok permainan, mengajarkan arah, dan mengaj